Thursday 16 March 2017

Struktur Tempat Tinggal Manusia Purba (Guha Pawon, Bandung Barat)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sabtu ceria, tidak ada jam mengajar, maka kugunakan waktu luangku untuk jalan2 sambil mencari ilmu.
Aku memutuskan untuk berwisata ke Guha Pawon, mencari sesuatu untuk dapat kutulis di blog ini. Lho, ini kan blog kumpulan ilmu seni rupa, sedangkan di Guha Pawon masuknya ke pelajaran sejarah? Bagiku, apapun yang bisa dilihat oleh mata dan memiliki nilai estetika itu adalah seni rupa. Nah sekarang, apa guha pawon bisa dilihat oleh mata? Bisa! Apa Guha Pawon punya nilai estetika? Punya! Di mana letak nilai estetikanya? Dari struktur nya saya rasa. Maka dari itu pada postingan kali ini saya membahas tentang struktur guha pawon sebagai tempat tinggal manusia purba. Meskipun perlu kita pahami bersama-sama pula bahwa konsep manusia purba itu hanya dugaan dan pernyataan para ahli saja, di dalam Islam itu tidak ada namanya manusia purba yang hidup secara primitive karena Allah SWT menciptakan manusia pertama sudah dalam keadaan cerdas, berakal dan berilmu pengetahuan. Tetapi karena ilmu-ilmu yang harus kita pelajari menyatakan demikian, maka kita ikuti saja dulu, sampai kita bisa menemukan bahwa Allah SWT lah pemilik segala ilmu.

Ya sudah balik lagi ke tema, struktur tempat tinggal manusia zaman dulu, Guha Pawon, Bandung Barat. Kenapa saya mengatakan tempat tinggal manusia zaman dahulu alias manusia purba, karena disana ditemukan kerangka manusia purba sehingga diperkirakan dulu manusia pernah menjadikan guha tersebut sebagai tempat tinggal.


Okey mari sekarang kita bahas tentang aspek-aspek visual dalam struktur guha pawon. Mulai dari depan nya deh. 

Dari bagian depan guha pawon yang berukuran cukup besar terlihat seperti tebing-tebing, hal tersebut karena guha pawon merupakan batuan kapur di laut rendah yang akhirnya terangkat ke permukaan laut karena pergerakan lempengan bumi.


Seperti yang diperlihatkan pada foto di bawah ini, guha pawon memiliki dua mulut guha, menunjukan bahwa guha pawon ini memiliki ruangan-ruangan alias kamar-kamar yang digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan seperti sebagai tempat tinggal, sebagai dapur dan sebagai tempat pemakaman.


Berbicara soal dapur, konon inilah mengapa guha ini disebut dengan Guha Pawon. Kalau diartikan guha artinya guha, sedangkan pawon itu berasal dari bahasa sunda yang arinya dapur. Kenapa diambil kata dapur untuk menamai guha ini? Karena di dalam guha ini terdapat semacam ruang dapur yang cukup besar. Kenapa bisa tahu bahwa ruangan yang dimaksud itu adalah dapur, siapa tahu itu ruang tidur? Karena tepat di atas ruang tersebut terdapat lubang yang langsung tembus ke atas dan diperkirakan lubang tersebut digunakan sebagai tempat keluar asap pembakaran dari memasak di dapur guha, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


Oh yah, tidak hanya istana saja yang memiliki pilar-pilar besar, manusia purba juga punya pilar atau tihang-tihang di dalam tempat tinggalnya. Pilar-pilar di dalam guha pawon ini seperti yang ditunjukkan pada foto di bawah ini merupakan pilar yang terjadi akibat stalaktit dan stalagnit yang bersatu dalam kurun waktu yang sangat lama.

  



Dan seperti halnya tempat tinggal manusia zaman sekarang, tempat tinggal mereka juga memiliki jendela-jendela. Bahkan ada yang dikenal dengan istilah tiga jendela, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


Tetapi jendela paling keren yaitu jendela ini, soalnya pose aku keren banget..


Hehehe just kidding.

Okey begitulah ceritaku tentang struktur tempat tinggal manusia purba, Guha Pawon, Bandung Barat. Semoga bermanfaat dan nantikan postingan-postinganku selanjutnya yaaa…

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | ewa network review
SEO Links Exchanges, Blog Link Building Service Build Your Links For Free, Links Building Service SEO Links Attitude | Free SEO Links Building Free Backlink Service, Links Building 4 Free